Jumat, 29 Maret 2013

Tips Listening

Sudah enam pertemuan. Sengaja mengambil kelas TOEFL dari dasar. Penasaran, teorinya kayak gimana. Score EPTku di pusat bahasa ITB waktu pertama kali ikut nilainya 98, terus ikut lagi jadi 107. Mengacu ke perbandingan score EPT dgn score TOEFL menurut UPT Pusat Bahasa ITB begini :

EPT TOEFL
100-170 550-677
90-100 500-550
77-90 475-500
63-76 450-475


Berarti TOEFL saya di atas 500. Tapi itu yg membuat saya tidak yakin. Masalahnya, saya belum pernah sama sekali kursus bahasa Inggris. Ngandelin mata kuliah,..kan cuma dapat 9 atau 6 SKS yah?, lupa. Jadi dari mana saya dapat score sebesar itu. Pasti just “feeling based” atau “intuition based” not “theory based”…hohoho :D

Bukti lainnya bahwa score saya “just fortune” (just accident :D) adalah “the worst poin” di dua kali tes itu adalah di “structure”. Yang pertama gede di “reading” disusul “listening”. Sebaliknya pada hasil tes yang kedua, gede listening disusul reading.

Kayaknya lebih bagus kalo ikut tesnya empat atau lima kali, biar lebih yakin. Cuma mahal, 75 ribu kali 5 = 375 ribu. Lha…buwat apa buang-buang duit hanya utk ngetes ke”pedean” :D.
Sekarang saya baru punya kesempatan mengikuti kelas TOEFL tiap selasa dan kamis malam. Awalnya agak minder, pasti saya paling tua di kelas, untungnya ada temen sekelas, dokter RS Sumber Waras, jadi rada terhibur lah…nggak terlalu merasa paling lemot..hoho…hmm tapi sebenarnya ga perlu deh merasa terlambat belajar,….

Baiklah, hari pertama masuk kelas, instructor nanya satu-satu siswanya ‘what is your target join to this class?’ just spending time..or bla bla bla. Life without target is ..naon cing? Lupa. Tapi kira2 begini jika kita hidup hanya sekedar membunuh waktu, maka waktulah yg sebenarnya membunuhmu, dan kamu mati sebelum waktunya. ‘’wujuduhu ka ‘adamihi’ keberadaanya sama dengan ketiadaannya.

Ok guys..lanjut!
Toefl Preparation Class menghabiskan waktu kira-kira empat bulan. Membahas 21 Bab. Tapi bahasannya loncat-loncat…tidak habiskan dulu bab listening, atau reading dulu, atau structure dulu, tapi kombinasi antara ke tiga itu.

Tips listening
Terjadi dialog antara A dan B. A ngomongin sesuatu (context), dan B menanggapinya (Reply). Biasanya “clue” atau petunjuk jawabannya itu ada pada omongan B. Catat clue nya itu. Boleh aja kita terlewat memahami omongan A…nggak ngerti ngomong opo iki,..tapi pada saat giliran B ngomong, konsentrasi penuh…biar paham apa yg diomongin…di situ biasanya letak clue jawabannya. Pertanyaan yg gampang kan begini : where the conversation take place?. Atau Who is the man? Atau what will the women do?. Kalo ada kata-kata meat, pizza, jawaban paling mungkin kan restoran. Kalau ada kata-kata stethoscope jawaban paling mungkin kan dokter. Kalo ada kata-kata borrow book, jawaban paling mungkin kan…go to library.

Ada satu tips yang saya suka, instructor bilang ‘’avoid the similiar sound, usually it is not the answer, but just trap”. Hindari memilih jawaban yg bunyinya ada pada dialog, biasanya itu jebakan. Ini yg saya suka,..feeling saya juga mengatakan begitu…walau gak ngerti apa yg diomongin (kumur-kumur kali :D) …saya berusaha untuk tidak memilih option jawaban yg tulisannya ada pada omongan dialog…

Tiba-tiba ke-ide-an gimana yah kalo saya membuat modul belajar bahasa Arab tapi dgn gaya TOEFL. Judul modulnya “Al Imtihanat Al Lughoh Al ‘Arobiyah Lighoiri Nathiqin” Tes Bahasa Arab Untuk Penutur Selain Orang Arab..hohooho aya-aya wae…

Contoh isinya begini :
Hasan : Ta’al, undhur huna, ‘ajib jiddan! (come here, look at this, so amazing!!)
Husein: Na’am akhi, bilmujhir nahnu nastathi’ an nandhoro makhluqotil ashgar jayyidan..(yes brother, using miscrope we can see the microorganism so clearly)
As sual : The Question
Aina takun hadzal hiwar (where is the conversation take place?).
Misal optionya : a. Syari’ (road) b. Ma’mal (Laboratorium) c. Mal ‘ab (field) d. Bait (House)
Kunci jawaban :
Dari dialog di atas kita dapat tuh clue-nya pada jawaban Husein. Apa coba? Al Mujhir (miscroscope).
Yups betul…:D

function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } }